Arsip

Archive for the ‘Metodologi Pembelajaran’ Category

DOWNLOAD DRAFT KURIKULUM 2013

Desember 4, 2012 1 komentar

Untuk download silahkan klik link dibawah …

Presentasi Mendikbud di Depan Wapres  sumber Link

Lihat dan Download Draft Kurikulum 2013  file Pdf

Download Draft Kurikulum 2013  file Powerpoint

PESANTREN DAN PENDIDIKAN NASIONAL

PESANTREN DAN PENDIDIKAN NASIONAL

Secara historis, pesantren lebih awal tumbuh dan berkembang di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan lembaga pendidikan tradisional ini telah berdiri disejumlah daerah yang terkenal seperti Banten, Surakarta, Bangkalan, Tremas Pacitan, Tebuireng Jombang, Surabaya, Gresik, Cirebon, Semarang, Kendal, Yogyakarta dan daerah-daerah lainnya dipulau Jawa.

Dalam perkembangannya, ketika modernisasi pendidikan berupa hadirnya sistem sekolah dan diadopsi dalam pendidikan nasional, eksistensi pesantren mulai menghadapi penetrasi baik dalam hal kelembagaan, kurikulum, maupun tradisi akademiknya. Dengan adanya surat keputusan bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, disingkat SKB 3 Menteri, pada 24 Maret 1975 secara resmi sistem pendidikan Islam Indonesia telah menjadi subsistem pendidikan nasional. Sejak tahun 1970-an inilah merupakan awal dari perkenalan pendidikan pesantren dengan berbagai kursus keterampilan. Dan pada tahun 1990-an dinamika pendidikan pesantren memperlihatkan perkembangan yang lebih dinamis, yakni dengan menyelenggarakan pendidikan formal Madrasah yang integral dengan pendidikan pesantren.

Fenomena diatas telah melahirkan dua implikasi, yaitu ; atas nama modernisasi pendidikan nasional menjadi mainstream dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Disisi lain, atas nama tradisionalitas pesantren cenderung dianggap sebagai pendidikan nasional masa lalu. Dua implikasi itulah yang terkadang pendidikan pesantren dijadikan obyek dari sistem pendidikan modern, seperti upaya serius berbagai institusi pendidikan modern yang menggalang terciptanya doktrin “sumber daya manusia” yang andal abad ke-21. Penguasaan ilmu pengetahuan dan ketaqwaan menjadi parameter yang terus dipromosikan dikalangan masyarakat pesantren. Dengan dalih sebagai langkah moderatnya pendidikan pesantren mengadopsi sistem pendidikan umum dan pada saat bersamaan pesantren mengarahkan orientasi pendidikan santri dapat menguasai keilmuan umum dan agama.

Namun demikian, pesantren dipihak lain secara optimistik bertindak sebagai subyek diantara sekian bentuk dan system pendidikan modern. Pandangan positif terhadap laju pembangunan dibidang pendidikan dan gencarnya pengaruh globalisasi telah memberikan pelajaran yang berarti bagi dunia pesantren. Penerimaan terhadap modernitas dengan segala produknya dalam hal ini dipandang sebagai jalan tengah, tidak saja untuk mempertahankan eksistensi kelembagaannya tetapi juga dimaknai sebagai modal pergeseran pendidikan islam yang lebih aplikabel dan fungsional. Dalam kondisi seperti itulah pesantren terus eksis dan mencari pola dalam mengikuti perkembangan pendidikan nasional.

Sejalan dengan reformasi di Indonesia, sitem pendidikan nasional pada mulanya terdominasi oleh system pendidikan yang berorientasi pada penguatan kelembagaan pendidikan yang bersifat formal ditengah masyarakat.

METODOLOGI PEMBELAJARAN

April 5, 2011 3 komentar

PEMBELAJARAN TRADISIONAL VS PEMBELAJARAN MUTAKHIR


NO. TRADISIONAL MUTAKHIR
1. Fokus Kurikulum Menekankan pada cakupan isi, pengetahuan fakta, belajar ketrerampilan dan isolasi Menekankan pada kedalaman pemahaman isi, penguasaan konsep dan prinsip, serta pengetahuan keterampilan pemecahan masalah kompleks.
2. Lingkup dan urutan penyampaian Ketat, belajar dari unit ke unit, memusat dan berfokus serta berbasis pada disiplin ilmu Mengikuti minat siswa, unit-unit terbentuk dari problem dan isu kompleks, meluas dan berfokus pada antardisiplin ilmu
3. Peran Guru Sebagai penceramah, pemimpin dan tenaga ahli dalam pembelajaran Sebagai penyedia berbagai sumber belajar, sebagai partisipan dan mitra belajar
4. Fokus pengukuran Menekankan hasil, skor tes, membandingkan dengan siswa lain, atau kemampuan mereproduksi informasi Menekankan pada proses dan hasil, pencapaian hasil nyata, unjuk kerja standard an kemajuan dari waktu ke waktu
5. Bahan pembelajaran Mengandalkan buku teks, ceramah dan presentasi. Kegiatan dan lembar pelatihan dikembangkan oleh guru Menekankan sumber-sumber belajar asli tercetak, interview, dokumen serta data, bahan dikembangkan oleh siswa
6. Penggunaan teknologi Teknologi digunakan sebagai penopang, bersifat peripheral (tidak utama), digunakan oleh guru sebagai alat presentasi (yang utama tetap ucapan Guru) Penggunaan teknologi menjadi utama, bagian integral, diarahkan untuk siswa dan digunakan untuk membantu presentasi siswa atau menguatkan pengetahuan siswa
7. Konteks kelas Menugasi siswa untuk bekerja (belajar) individual, mendorong kompetisi, dan atau menerima informasi dari Guru Menugasi siswa untuk belajar dalam kelompok, terjadi kolaborasi satu dengan yang lain, siswa mengkonstruksi, memberikan kontribusi dan melakukan sintesis informasi
8. Peranan siswa Siswa menjalankan perintah Guru, mengingat dan mengulang fakta, menerima dan menyelesaikan tugas-tugas laporan Mengarahkan siswa agar mampu melakukan kegiatan belajar yang diarahkan sendiri, mengkaji, mengintegrasikan dan menyajikannya. Siswa menentukan tugasnya sendiri, dan bekerja secara independen dalam waktu yang besar
9. Tujuan pembelajaran Tujuan jangka pendek : 

Siswa memahami fakta, istilah dan isi

Tujuan jangka pendek : 

Siswa memahami dan mengaplikasikan ide dan proses yang kompleks

Tujuan jangka panjang : 

Siswa memiliki pengetahuan yang luas dan dapat berhasil menyelesaikan tes standar

Tujuan jangka panjang : 

Siswa memiliki pengetahuan yang dalam, berwatak, dan trampil mengembangkan kompetensi diri, mandiri dan mau belajar sepanjang hayatnya

Sumber : Thomas, Mergendoller dan Michaelson; Project Based Learning : A Handbook for Middle

and High School Teachers ; Tahun 1999