Arsip

Archive for Mei, 2011

FIFA DAN PSSI : NASIB PSSI MENUNGGU KONGRES JILID III?

Indonesia terlepas dari sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), meski Kongres PSSI pada 20 Mei lalu gagal memilih kepengurusan. Sanksi akan dijatuhkan jika kongres ulangan yang harus digelar sebelum 30 Juni kembali gagal.

Komite Normalisasi (KN) PSSI juga diminta segera memastikan status Liga Primer Indonesia (LPI). Delegasi Komite Normalisasi PSSI sudah bertemu perwakilan FIFA di Zurich,Swiss, Senin (30/5), pukul 10.00 waktu setempat. Ketua KN Agum Gumelar dan anggota Joko Driyono diterima oleh Direktur Pengembangan dan Asosiasi FIFA Thierry Regenass dan anggota Komite Asosiasi Frank van Hattum. Pada pertemuan satu jam itu FIFA membebaskan sanksi atas Indonesia. Selain membebaskan sanksi, FIFA memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menggelar kongres sekali lagi sebelum Kamis (30/6).

Melalui dua orang perwakilan itu FIFA menjamin kegagalan menggelar Kongres 20 Mei tidak akan dibawa dalam sidang Komite Eksekutif FIFA.Agum mengatakan, toleransi FIFA membawa angin segar bagi sepak bola nasional. ”Kami sudah bertemu perwakilan FIFA.Respons mereka sangat positif.Kami bersyukur karena FIFA memberi kesempatan sekali lagi bagi Indonesia,” ungkapnya kemarin. Meski begitu, sanksi bagi Indonesia diaktifkan bila kongres ulangan tetap gagal memilih kepengurusan baru. Jika kongres sebelum 30 Juni kembali gagal, sanksi akan langsung diterapkan sehari setelah itu, Jumat (1/7).

Agum menambahkan, kesempatan terakhir ini harus dimaksimalkan.” Saat ini kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak dalam upaya menyelamatkan sepak bola nasional dari status sanksi secara menyeluruh,”lanjutnya. Teknis pelaksanaan kongres ulangan tidak berbeda dari regulasi sebelumnya. FIFA juga tetap membekukan status pencalonan George Toisutta, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan Nurdin Halid.Keempat nama tersebut tetap tidak bisa masuk dalam bursa pencalonan karena sudah dibekukan melalui instruksi FIFA, Senin (4/4) dan Kamis (21/4). FIFA sebelumnya juga menegaskan penolakan atas banding Toisutta dan Arifin,Jumat (6/5).

Kepastian peserta juga disesuaikan dengan finalisasi terakhir jelang Kongres 20 Mei. Bukan hanya peserta kongres, calon pengurus juga tidak mengalami perubahan. ”Tidak ada perubahan dalam regulasi dan teknis pelaksanaan kongres. Semua tetap mengacu pada regulasi Kongres 20 Mei yang gagal digelar.Untuk empat nama calon ketua umum tersebut, FIFA tadi (kemarin) menegaskan bahwa mereka tetap tidak bisa masuk bursa. Keputusan itu sudah final,”katanya. Agum, yang juga berstatus ketua kehormatan PSSI, menjelaskan, FIFA pada dasarnya mendukung wacana pemberian sanksi bagi oknum yang menggagalkan kongres.

Hanya, KN PSSI akan melakukan evaluasi terlebih dulu sebelum memberikan sanksi. ”FIFA mendukung penuh KN PSSI untuk memberikan sanksi organisasi bagi oknum yang menggagalkan kongres 20 Mei. Tapi kami akan melakukan pembicaraan internal lebih dulu,”katanya. KN PSSI juga memiliki agenda tambahan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat. FIFA meminta mereka memastikan status LPI. ”Selain kongres, kami bersama FIFA juga membicarakan kelanjutan LPI. FIFA meminta teknis pelaksanaan LPI berada langsung di bawah kendali PSSI. Sebelum mengabulkan permintaan FIFA, kami akan bicarakan hal ini dengan pengelola LPI,”ujarnya.

Ketua KONI/KOI Rita Subowo meminta elemen sepak bola nasional melaksanakan instruksi FIFA tersebut.Tujuannya agar pelaksanaan kongres ulangan berjalan lancar dan kepengurusan baru terbentuk sehingga Indonesia bebas sanksi. ”Kami sebelumnya sudah berbicara dengan Pak Toisutta, Pak Arifin, bahkan Presiden. Respons mereka positif. Insya Allah Pak Toisutta dan Pak Arifin bisa menerima keputusan final FIFA tentang status pencalonannya.Sekarang yang penting pelaksanaan kongres harus sukses,”harapnya.

Skandal Korupsi

Dari Kongres FIFA di Zurich, Swiss, kemarin agenda pemilihan presiden baru FIFA kembali diguncang skandal korupsi dan suap. Apalagi presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter,ditengarai ikut terlibat di dalamnya. Kehebohan ini terjadi akibat surat elektronik yang dikirimkan sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke pada Jack Warner.Warner yang menjabat wakil presiden saat ini sedang dibekukan keanggotaannya akibat skandal korupsi bersama Mohamed bin Hammam.

Dalam surat itu disebutkan, ada indikasi penyuapan saat pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.Di situ tertulis juga bahwa Blatter ikut terlibat dengan memberikan USD1 juta pada CONCACAF. ”Kepada MBH (Bin Hammam). Saya tidak mengerti kenapa dia terus bersembunyi.Jika dia benar-benar berpikir punya kesempatan atau berani mengungkapkan ketidaksukaannya pada JSB (Blatter). Atau berpikir Anda bisa membeli FIFA seperti mereka membeli Piala Dunia,” begitulah isi email tersebut, dikutip ESPN. Hasil sidang komite etik, Blatter dibebaskan sementara Warner dan Bin Hammam dikenai sanksi.

Suasana Kongres

Tidak banyak yang berubah dari FIFA.Organisasi olahraga terkaya sejagat ini tetap menerapkan aturan main,khususnya kepada wartawan. Jumpa pers tentang pembekuan Bin Hammam dan Jack Warner menunjukkan hal itu. Hanya yang terakreditasi dan sudah daftar ulang boleh memasuki gedung mewah di Zurichberg, kawasan elite Zurich.

Selain itu, apa boleh buat, hanya bisa menunggu di luar gedung.SINDO,yang rutin terakreditasi FIFA, melenggang masuk ke ruang jumpa pers yang sejuk itu,per 29 Mei, ketika jarum jam menunjukkan angka 18.00 waktu Swiss. Jika pun ada yang tak biasa, barangkali adalah wajah yang muncul di depan 80-an wartawan itu. Jika biasanya tampil Joseph Blatter, kali ini justru tampil wajah lain. Ialah Petrus Damaseb yang kini menjadi pusat perhatian malam itu. Jika pun ada wajah yang agak dikenal adalah Jerome Valcke, sekretaris jenderal FIFA. ”Nama saya Petrus Damaseb, datang dari negara kecil di Afrika. Namanya Namibia,” katanya.

Selebihnya kita tahu, Damaseb mengumumkan pembekuan 30 hari Bin Hammam dan Jack Warner, akibat tudingan main suap. Blatter akhirnya melenggang menjadi calon tunggal presiden FIFA keempat kalinya. ”Jika pun ada yang bisa menggagalkannya, hanyalah jika dua pertiga pemilik suara di kongres menolak Blatter,” kata Valcke. Demaseb, seorang hakim independen dari Namibia, mengaku tak ada alasan untuk tidak percaya Blatter, meski Bin Hammam menuduhnya tahu soal suap-menyuap itu. ”Tapi memang kasusnya cukup rumit,”imbuh Demaseb. Wartawan yang meliput Kongres FIFA Ke-61 sepekan belakangan ini dibuat kalang kabut oleh FIFA,terutama tiga hari menjelang dimulainya kongres.

Koran di Swiss mulanya gencar memberitakan peluang dua kandidat, lambat laun akhirnya memilih topik lain. ”Pertarungannya selesai sejak kemarin (dua hari lalu),” kata seorang jurnalis dari Zurich. Manos,wartawan khusus sepak bola dari Yunani, segendang seirama. ”Hanya kalau Blatter ditolak dua pertiga pemilik suara, baru situasi akan lain,” katanya kepada SINDO. wahyu argia/m mirza Indonesia terlepas dari sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), meski Kongres PSSI pada 20 Mei lalu gagal memilih kepengurusan. Sanksi akan dijatuhkan jika kongres ulangan yang harus digelar sebelum 30 Juni kembali gagal.

Komite Normalisasi (KN) PSSI juga diminta segera memastikan status Liga Primer Indonesia (LPI). Delegasi Komite Normalisasi PSSI sudah bertemu perwakilan FIFA di Zurich,Swiss, Senin (30/5), pukul 10.00 waktu setempat. Ketua KN Agum Gumelar dan anggota Joko Driyono diterima oleh Direktur Pengembangan dan Asosiasi FIFA Thierry Regenass dan anggota Komite Asosiasi Frank van Hattum. Pada pertemuan satu jam itu FIFA membebaskan sanksi atas Indonesia. Selain membebaskan sanksi, FIFA memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menggelar kongres sekali lagi sebelum Kamis (30/6).

Melalui dua orang perwakilan itu FIFA menjamin kegagalan menggelar Kongres 20 Mei tidak akan dibawa dalam sidang Komite Eksekutif FIFA.Agum mengatakan, toleransi FIFA membawa angin segar bagi sepak bola nasional. ”Kami sudah bertemu perwakilan FIFA.Respons mereka sangat positif.Kami bersyukur karena FIFA memberi kesempatan sekali lagi bagi Indonesia,” ungkapnya kemarin. Meski begitu, sanksi bagi Indonesia diaktifkan bila kongres ulangan tetap gagal memilih kepengurusan baru. Jika kongres sebelum 30 Juni kembali gagal, sanksi akan langsung diterapkan sehari setelah itu, Jumat (1/7).

Agum menambahkan, kesempatan terakhir ini harus dimaksimalkan.” Saat ini kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak dalam upaya menyelamatkan sepak bola nasional dari status sanksi secara menyeluruh,”lanjutnya. Teknis pelaksanaan kongres ulangan tidak berbeda dari regulasi sebelumnya. FIFA juga tetap membekukan status pencalonan George Toisutta, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan Nurdin Halid.Keempat nama tersebut tetap tidak bisa masuk dalam bursa pencalonan karena sudah dibekukan melalui instruksi FIFA, Senin (4/4) dan Kamis (21/4). FIFA sebelumnya juga menegaskan penolakan atas banding Toisutta dan Arifin,Jumat (6/5).

Kepastian peserta juga disesuaikan dengan finalisasi terakhir jelang Kongres 20 Mei. Bukan hanya peserta kongres, calon pengurus juga tidak mengalami perubahan. ”Tidak ada perubahan dalam regulasi dan teknis pelaksanaan kongres. Semua tetap mengacu pada regulasi Kongres 20 Mei yang gagal digelar.Untuk empat nama calon ketua umum tersebut, FIFA tadi (kemarin) menegaskan bahwa mereka tetap tidak bisa masuk bursa. Keputusan itu sudah final,”katanya. Agum, yang juga berstatus ketua kehormatan PSSI, menjelaskan, FIFA pada dasarnya mendukung wacana pemberian sanksi bagi oknum yang menggagalkan kongres.

Hanya, KN PSSI akan melakukan evaluasi terlebih dulu sebelum memberikan sanksi. ”FIFA mendukung penuh KN PSSI untuk memberikan sanksi organisasi bagi oknum yang menggagalkan kongres 20 Mei. Tapi kami akan melakukan pembicaraan internal lebih dulu,”katanya. KN PSSI juga memiliki agenda tambahan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat. FIFA meminta mereka memastikan status LPI. ”Selain kongres, kami bersama FIFA juga membicarakan kelanjutan LPI. FIFA meminta teknis pelaksanaan LPI berada langsung di bawah kendali PSSI. Sebelum mengabulkan permintaan FIFA, kami akan bicarakan hal ini dengan pengelola LPI,”ujarnya.

Ketua KONI/KOI Rita Subowo meminta elemen sepak bola nasional melaksanakan instruksi FIFA tersebut.Tujuannya agar pelaksanaan kongres ulangan berjalan lancar dan kepengurusan baru terbentuk sehingga Indonesia bebas sanksi. ”Kami sebelumnya sudah berbicara dengan Pak Toisutta, Pak Arifin, bahkan Presiden. Respons mereka positif. Insya Allah Pak Toisutta dan Pak Arifin bisa menerima keputusan final FIFA tentang status pencalonannya.Sekarang yang penting pelaksanaan kongres harus sukses,”harapnya.

Skandal Korupsi

Dari Kongres FIFA di Zurich, Swiss, kemarin agenda pemilihan presiden baru FIFA kembali diguncang skandal korupsi dan suap. Apalagi presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter,ditengarai ikut terlibat di dalamnya. Kehebohan ini terjadi akibat surat elektronik yang dikirimkan sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke pada Jack Warner.Warner yang menjabat wakil presiden saat ini sedang dibekukan keanggotaannya akibat skandal korupsi bersama Mohamed bin Hammam.

Dalam surat itu disebutkan, ada indikasi penyuapan saat pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.Di situ tertulis juga bahwa Blatter ikut terlibat dengan memberikan USD1 juta pada CONCACAF. ”Kepada MBH (Bin Hammam). Saya tidak mengerti kenapa dia terus bersembunyi.Jika dia benar-benar berpikir punya kesempatan atau berani mengungkapkan ketidaksukaannya pada JSB (Blatter). Atau berpikir Anda bisa membeli FIFA seperti mereka membeli Piala Dunia,” begitulah isi email tersebut, dikutip ESPN. Hasil sidang komite etik, Blatter dibebaskan sementara Warner dan Bin Hammam dikenai sanksi.

Suasana Kongres

Tidak banyak yang berubah dari FIFA.Organisasi olahraga terkaya sejagat ini tetap menerapkan aturan main,khususnya kepada wartawan. Jumpa pers tentang pembekuan Bin Hammam dan Jack Warner menunjukkan hal itu. Hanya yang terakreditasi dan sudah daftar ulang boleh memasuki gedung mewah di Zurichberg, kawasan elite Zurich.

Selain itu, apa boleh buat, hanya bisa menunggu di luar gedung.SINDO,yang rutin terakreditasi FIFA, melenggang masuk ke ruang jumpa pers yang sejuk itu,per 29 Mei, ketika jarum jam menunjukkan angka 18.00 waktu Swiss. Jika pun ada yang tak biasa, barangkali adalah wajah yang muncul di depan 80-an wartawan itu. Jika biasanya tampil Joseph Blatter, kali ini justru tampil wajah lain. Ialah Petrus Damaseb yang kini menjadi pusat perhatian malam itu. Jika pun ada wajah yang agak dikenal adalah Jerome Valcke, sekretaris jenderal FIFA. ”Nama saya Petrus Damaseb, datang dari negara kecil di Afrika. Namanya Namibia,” katanya.

Selebihnya kita tahu, Damaseb mengumumkan pembekuan 30 hari Bin Hammam dan Jack Warner, akibat tudingan main suap. Blatter akhirnya melenggang menjadi calon tunggal presiden FIFA keempat kalinya. ”Jika pun ada yang bisa menggagalkannya, hanyalah jika dua pertiga pemilik suara di kongres menolak Blatter,” kata Valcke. Demaseb, seorang hakim independen dari Namibia, mengaku tak ada alasan untuk tidak percaya Blatter, meski Bin Hammam menuduhnya tahu soal suap-menyuap itu. ”Tapi memang kasusnya cukup rumit,”imbuh Demaseb. Wartawan yang meliput Kongres FIFA Ke-61 sepekan belakangan ini dibuat kalang kabut oleh FIFA,terutama tiga hari menjelang dimulainya kongres.

Koran di Swiss mulanya gencar memberitakan peluang dua kandidat, lambat laun akhirnya memilih topik lain. ”Pertarungannya selesai sejak kemarin (dua hari lalu),” kata seorang jurnalis dari Zurich. Manos,wartawan khusus sepak bola dari Yunani, segendang seirama. ”Hanya kalau Blatter ditolak dua pertiga pemilik suara, baru situasi akan lain,” katanya kepada SINDO. wahyu argia/m mirza (Sumber : SINDO)

NILAI TERTINGGI UN SMA SE-INDONESIA 2010-2011

10 Sekolah dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi – Kementerian Pendidikan Nasional melansir sepuluh SMA dan SMK dengan nilai rata-rata Ujian Nasional tertinggi. Semuanya di atas 9,2. Data ini disampaikan Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan Nasional, Jumat, 20 Mei 2011.

Pada tingkat SMA, peringkat satu dipegang oleh SMA Negeri Fajar Harapan, Banda Aceh, dengan rata-rata 9,53, diikuti dengan SMAN 4. Denpasar, dengan 9,49; SMAN 1, Tasikmalaya, dan SMAN 2 , Tasikmalaya, dengan nilai 9,4; SMA 2 Modal Bangsa Kuta Baro, Aceh Besar, dengan 9,37; SMAN 1, Denpasar, dengan 9,34; SMAN 3, Denpasar, dengan 9,3; SMAN 1, Bekasi, dengan 9,24; SMAN 3, Lamongan, dengan 9,21; dan SMAN 1, Kudus, dengan nilai rata-rata 9,2.

Sementara itu, di tingkat SMK, tiga besar peringkat pertama dipegang oleh sekolah di Kabupaten Serdang Bedagai. Secara berurutan, yaitu SMKN 1 Sipispis dengan rata-rata 9,44, SMKN Swasta Yapim Sei Bamban dengan 9,4 dan SMK Swasta Darul Amaliyah 9,39. Peringkat berikutnya diisi oleh SMK Al-Madani Jampangkulon, Sukabumi, dengan 9,39; SMK Yapim Sei Gelugur 1, Deliserdang, dengan 9,35; SMK Swasta Yapim Tebing Syahbandar, Serdang Bedagai, dengan 9,33; SMK NU Karangampel, Indramayu juga dengan 9,33; SMK Bina Putera Banjar dengan 9,32; dan terakhir, SMK Bandung Utara dan SMK Swasta Ti Ar Rahman Medan dengan 9,3.

Keduapuluh sekolah menengah ini juga berhasil mengantarkan siswa mereka lulus ujian nasional 100 persen.

Artikel Terkait

PROSENTASE KELULUSAN SMA 2010-2011

Kelulusan SMA Capai 95,63 Persen

Perubahan sistem nilai kelulusan yang ditetapkan Mendiknas memberikan angin segar bagi siswa peserta Ujian Nasional (UN). Di Kabupaten Pontianak, angka kelulusan SMA tahun 2011 meningkat signifikan. Dari 1.692 peserta ujian, 1.618 siswa atau 95, 63 persen dinyatakan lulus.

Kelulusan diumumkan serempak di seluruh SMA, SMK dan MA yang ada di Kabupaten Pontianak, Senin (16/5). Pada beberapa sekolah favorit, seperti SMAN 1 dan 2 Mempawah, SMAN 1 Sungai Pinyuh, Siantan, Segedong kelulusan mencapai seratus persen.

Berdasarkan Daftar Nominasi Tetap (DNT) Dinas Pendidikan, jumlah peserta UN SMA, SMK dan MA di Kabupaten Pontianak tahun 2011 sebanyak 1.741 siswa. Namun dari jumlah itu, hanya 1.692 siswa yang mengikuti penyelenggaraan UN 2011 lalu.

Dengan perincian, peserta ujian SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 223 siswa atau lulus 100 persen. Sedangkan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 649 siswa hanya lulus 640 siswa atau setara 98,61 persen.

Kemudian, peserta UN SMK sebanyak 545 siswa, hanya 481 siswa yang lulus atau 88, 26 persen. Serta peserta MA jurusan IPA sebanyak 49 siswa dengan persentase kelulusan 100 persen, dan MA IPS diikuti 226 siswa dengan persentase kelulusan 99,56 persen.

Total keseluruhan peserta UN 2011 sebanyak 1.692 siswa, dengan tingkat kelulusan sebanyak 1.618 siswa atau 95, 63 persen. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu dengan persentase 80,29 persen.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak, Zulkifli Salim, mengaku puas dan bangga atas hasil yang dicapai. Menurut dia, hasil yang diraih tahun ini sudah maksimal dan berkat kerja keras semua pihak.

“Semua pihak sudah berusaha, dan berbuat semaksimal mungkin untuk mencapai hasil kelulusan yang optimal. Dan alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan. Terjadi kenaikan persentase kelulusan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Karenanya, tutur Mantan Kadis PPAKD Kabupaten Pontianak itu, sejak awal dipercaya memimpin Disdikpora, dia beserta tim lebih fokus pada pembinaan di lapangan. Bahkan 60 persen waktunya berada di lapangan dari pada duduk di kantor.

“Kita terus mensosialisasikan, memberikan petunjuk dan arahan, serta bimbingan kepada semua komponen pendidikan. Mulai kepala sekolah, kepala bidang, pengawas serta dewan guru untuk serius mempersiapkan diri menghadapi UN,” tuturnya.

“Berkat dukungan dan perhatian yang diberikan semua pihak mulai dari masyarakat, lingkungan, komite dan orangtua wali murid, pelaksanaan ujian berlangsung dengan baik. Dan hasilnya sangat memuaskan dengan persentase kelulusan mencapai 95,63 persen,” tukasnya.

Usai menerima amplop dan mengetahui kelulusannya, para siswa meluapkan kegembiraannya. Aksi corat-coret seragam sekolah seakan menjadi tradisi turun temurun tiap tahun kelulusan. Selanjutnya, dengan menggunakan sepeda motor para siswa menggelar konvoi mengelilingi Jalan Mempawah dan sekitarnya. Konvoi berlangsung tertib, dan mendapatkan pengawalan dari polisi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pontianak.

(dari berbagai sumber)

BIOGRAFI PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Mei 8, 2011 3 komentar

Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.

Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono

Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949

Agama : Islam

Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6

Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo

Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono

Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji

Ibu : Sitti Habibah

Pendidikan :

* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

Karier :

* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004

Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988

Penghargaan :

* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006

Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967

Referensi
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=sby
http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Susilo_Bambang_Yudhoyono

BIOGRAFI PRESIDEN MEGAWATI

Mei 8, 2011 2 komentar

Biografi Megawati Soekarno Putri

Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega — panggilan akrab para pendukungnya — tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.

Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.

Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa-apa. Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu. Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.

Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah ditaklukkan. Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor itu.

Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, dia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang terhadap Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas.

Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara. Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah.

Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.

Biodata :

Nama : Dr (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri
Nama Lengkap : Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri
Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
Agama : Islam
Suami : Taufik Kiemas
Anak : 3 orang, (2 putra, 1 putri)

Karir :
:: Presiden Ke-5 RI (2001 – 2004)
:: Wakil Presiden RI (1999- 2001)
:: Anggota DPR/MPR RI (1999)
:: Anggota DPR/MPR RI (1987-1992)

Organisasi :
:: Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, April 2000-2005 dan 2005-2009Alamat Rumah:
:: Jalan Teuku Umar 27-A, Jakarta Pusat
:: Jl. Kebagusan IV No 45 RT 010 RW 04, Kel. Kebagusan Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Perjalanan karir
1. Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonsia (Bandung), (1965)
2. Anggota DPR-RI, (1993)
3. Anggota Fraksi PDI Komisi IV
4. Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota FPDI DPR-RI, (1987-1997)
5. Ketua Umum PDI versi
6. Munas Kemang (1993-sekarang) PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-sekarang
7. Wakil Presiden RI, (Oktober 1999-23 Juli 2001)
8. Presiden RI ke-5, (23 Juli 2001-2004)

Perjalanan pendidikan
1. SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)
2. SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962)
3. SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-1965)
4. Fakultas Pertanian UNPAD Bandung (1965-1967), (tidak selesai)
5. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972), (tidak selesai).Referensi :
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=megawati
http://barkahqordhofa.wordpress.com/2009/06/08/biografi-megawati-soekarnoputri/

BIOGRAFI PRESIDEN BJ. HABIBIE

Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN – 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 – 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 – 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 – 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 – 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 – 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 – 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 – 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 – 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 – 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret – 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

ref : http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id
http://www.e-smartschool.com/

BIOGRAFI PRESIDEN HM. SOEHARTO

Biografi Presiden Soeharto

Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.

Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.

Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.

Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.

Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1).

Seementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.
Dikutip dari http://www.wattpad.com/79641-biografi-soeharto

Biografi Lainnya Yang Mungkin Anda Baca :